Cara Menggunakan Kunci Momen



 Cara Menggunakan Kunci Momen

kunc-momen.jpeg
         Mengencangkan ikatan baut dan mur merupakan pekerjaan yang membutuhkan pengalaman. Pengencangan yang terlalu kuat dapat menimbulkan tegangan yang berlebihan pada benda yang diikatnya. Pengencangan yang terlalu kuat sangat berbahaya pada pengikatan temperatur kerjanya berubah-ubah, seperti motor bakar misalnya. Pengencangan (misalnya tutup bantalan diam poros engkol) dilakukan pada saat temperatur bantalan dingin. Ketika motor bakarnya dioperasikan, temperatur bantalan ikut naik. Bila pengencangan baut pengikat bantalan terlalu kuat, pemuaian yang tidak seragam antara baut dan tutup bantalan dapat menambah tegangan yang terjadi pada tangkai baut.
Hal ini dapat saja mematahkan tangkai baut bersangkutan. Tntuk mencegah seperti ini, pada pengencangan baut dan mur digunakan kunci momen. Kunci Momen (Torque Wrench) digunakan untuk mengukur gaya puntir yang dikerahkan pada waktu mengencangkan ikatan baut dan mur agar mencapai kekencangan tertentu. Kunci Sok dapat dipasang pada kunci momen ini dengan ukuran yang sesuai dengan yang dibutuhkan berbagai macam ukuran baut dan sebagainya.

Menggunakan Kunci Momen

Mengetatkan pengikatan baut dan mur dengan menggunakan kunci momen dapat dikakukan dengan langkah-langkah berikut :
  1. Setel kunci momen sesuai kekuatan yang ditetapkan. Untuk itu, ikuti langkah-langkah berikut.
    •   Kendurkan mur penyetel
    •   Geser baji penyetel sepanjang skala sampai indikator segaris dengan nilai pengencangan yang di inginkan kencangkan mur penguncinya
  2. Pasang kunci yang sesuai dengan ukuran mur yang akan diketatkan pada penggerak kunci momen.
  3. Masukan kunci soket pada mur yang akan dikencangkan.
  4. Tempatkan tangan kiri di ujung penggerak dan tangan kanan pada tangkai kunci momen. Tarik secara merata dengan tangan kanan anda sampai terdengar bunyi klik. Untuk pengetatan yang besar momen puntirnya, kunci momen harus diatur dalam beberapa tahapan pengencangan. Misalnya, pengencangan 8 kg, tahapan pengencangannya 4 kg - 6 kg - 8 kg.
sumber dari : http://anton-senju.mywapblog.com/cara-menggunakan-kunci-momen.xhtml
Share:

CARA PEMASANGAN RELAY

Banyak diantara kita yang kurang puas dengan suara klakson bawaan motor/mobil yang kurang keras/lantang, atau juga lampu standar yang kurang terang atau berdaya kecil.

Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb.

Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut.

Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh.
Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay.
Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar penghubung/pemutus untuk arus beban yang cukup besar, dikontrol oleh sinyal listrik dengan arus yang kecil.

Dengan menggunakan relay, kabel yang menuju saklar tidak perlu kabel yang tebal, sebab arus yang terhubung ke saklar sangatlah kecil.


 


Banyak relay yang beredar di partshop, ada berbagai merek seperti Hella, Bosch, Omron, dsb, … dan banyak pula yang dipalsu.
Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan relay bermerek BOSCH yang asli, begitu juga dengan socket relaynya.

Berikut komponen yang diperlukan untuk project ini..
- Socket Relay merek Bosch + terminal konektornya
- Relay Bosch 4 kaki tipe “0 332 019 453”
- Fuse Box (kotak sikring) + terminal konektornya
- Fuse / Sikring yang disesuaikan dengan beban arusnya .. misalnya 10 Ampere.
- Kabel tebal serabut diameter 5mm
- Terminal Ring 10mm.




Cara Pasang..

Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif.

Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol.

Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol. Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.

NEGATIVE SYSTEM:


Gambar di atas memperlihatkan rangkaian klakson dengan sistem Negative.

Untuk pemasangannya lihat gambar di bawah:


Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 menuju salah satu Kabel klakson (B)

Pemasangan kabel dari kaki 85 dan 86 boleh terbolak balik polaritasnya.

Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!

POSITIVE SYSTEM:

Gambar di bawah memperlihatkan kabel standar yang menuju klakson dipotong.
Untuk bagian yang atas kita beri kode A, dan bagian yang menuju klakson kita beri kode B.



Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 dihubungkan ke body mobil/motor (negatif/ground).

Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!

Nah.. semoga penjelasan di atas bisa mudah dimengerti, dan rekan-rekan bisa pasang sendiri klakson barunya.

Rangkaian di atas sama penerapannya untuk pemasangan lampu tambahan atau merubah lampu ke daya yang lebih besar.

Manfaat yang didapat dengan menggunakan rangkaian relay ini adalah:

- klakson akan bersuara lebih keras/lantang atau lampu akan menyala lebih terang.
- saklar klakson / lampu akan lebih awet.

Share:

Tips Memasang Relay Pada Mobil Klasik


Memiliki mobil klasik antik dengan kondisi yang masih terlihat bagus dan semua peralatan kelistrikannya berjalan normal merupakan suatu kebanggaan sendiri. Hal ini memerlukan perawatan tingkat tinggi agar kita bisa melestarikan mobil klasik antik agar tetap eksis di bumi nusantara, meskipun banyak rumor yang menyudutkan pemakai mobil tua dijalanan, kita tetap optimis dan tetap semangat. Anggap saja mereka orang lebay yang pengin cari sensasi atau istilah sekarang hanya pencitraan saja…ha..ha..ha. Orang kayak gini mending kelaut saja deh.

Waduh ngomong apa nih kok nggak nyambung sama judulnya mengenai tips memasang relay pada mobil klasik. Sebelum kita bahas lebih lanjut mengapa kita wajib menggunakan relay pada mobil klasik yaitu ada beberapa sebab yang mengharuskan memang demikian.


Pertama namanya saja mobil tua maka kabel-kabel kelistrikannya juga ikut tua sehingga fungsi penghantaran arus listrik dari kabel-kabelnya juga akan berkurang karena bertambahnya tahanan akibat usia kabel-kabel yang sudah lama, biasanya kabel akan rapuh atau terdapat kerak terutama pada kabel positifnya. Solusi yang paling aman gantilah kelistrikan dengan seting ulang kabel-kabel mobil klasik anda dengan yang baru, silahkan cek mengapa kita perlu restorasi kabel dan kelistrikan. Ini penting sekali terutama bila kabel-kabel mobil anda sudah banyak jumper-jumper dimana-mana, sebagai contoh yang paling sederhana silahkan cek pemasangan tape mobil pada mobil anda, cek kabel-kabel yang mendapatkan arus (+) biasanya berwarna kuning dengan sekring (ini untuk + pada aki langsung) dan merah biasanya tanpa sekring yang biasanya dihubungkan dengan acc atau kontak mobil. Coba telusuri apakah sesuai pemasangannya atau tidak sebab biasanya pemasang audio yang kurang berpengalaman akan menyambungkan begitu saja dengan kabel yang ada arusnya yang berdekatan di lokasi tersebut. Sebagai contoh disambungkan begitu saja dengan kabel colokan rokok atau lighter, atau pada kabel lainnya secara sembarangan. Apabila demikian sangat berbahaya sekali karena mereka tidak memperhitungkan arus yang dipakai pada peralatan tersebut sehingga rawan konsleting karena beban kabel yang tidak sesuai dengan ampere yang digunakan alat tersebut. Misal suatu alat berdaya 60 watt maka diperlukan kabel dengan daya hantar listrik 5 Ampere yaitu dari rumus I=P/V (60/12) sehingga apabila kabel dengan daya hantar 5 A dijumper dengan kabel audio video mobil pada saat kedua alat dalam keadaan on maka kabel akan panas dan kemungkinan melepuh, maka akan rawan terbakar. Oleh sebab itu lebih baik diset ulang saja.



Cara kedua apabila kabel-kabel listrik Anda masih bagus bisa dengan pemasangan relay pada beberapa alat-alat vital mobil Anda seperti pada headlamp yang biasanya akan redup dengan semakin bertambahnya usia kabel-kabelnya. Cara kerja relay itu merupakan saklar otomatis yang digerakkan karena adanya aliran listrik dengan kuat arus dkecil (sekitar 0,07 sampai 0,2 Ampere saja) dan dapat merubah alat kelistrikan mendapatkan arus langsung dari sumber listrik (aki) sehingga mendapatkan arus yang maksimal tanpa melewati banyak hambatan. Sebagai contohnya bila kita hendak mengganti headlamp bawaan mobil tua yang pada umumnya hanya berdaya dibawah 100 watt saja dengan lampu yang berdaya 120 watt misalnya, bila tidak menggunakan relay maka kita harus mengganti kabel-kabelnya dengan kabel yang berdaya hantar 10 Ampere (120/12) tentunya akan sangat repot bukan? Kalau harus menggunakan kabel bawaan mobil dipastikan kabelnya akan leleh dan bisa terjadi konsleting. Maka dari itu diperlukan pemasangan relay agar lebih praktis.

Cara Kerja Relay
Secara umum relay ada 2 jenis yaitu relay berkaki 4 dan relay berkaki 5 dengan angka-angka pada kaki-kaki relay bertuliskan angka 30, 85, 86 dan 87 untuk relay berkaki 4 dan 87a untuk tambahan pada relay berkaki 5. Kali ini kita akan membahas relay 4 kaki saja karena peruntukannya yang lebih banyak digunakan pada mobil kita.
Secara garis besar sisitem saklar pada mobil ada 2 yaitu saklar positif (+) dan saklar negatif (-) jadi sebelum Anda memasang relay pada alat kelistrikan mobil anda sebaiknya cek dulu tipe saklarnya negatif atau positif. Cara yang paling mudah adalah dengan bantuan alat testpen DC yang bisa kita buat sendiri dengan merubah lampu testpen listrik AC dengan menggantinya dengan lampu DC disalam testpen nya dan perpanjang kabelnya.
Cara mengecek jenis saklar mobil misal kita akan mengecek saklar headlamp, caranya adalah kaitkan kabel testpen pada bodi mobil kemudian ujung testpen kita tusukkan pada konektor headlamp kemuadian kita nyala matikan saklar apabila testpen ikut nyala mati berarti jenis saklar atau switchnya itu positif (+) begitu juga sebaliknya. Setelah kita ketahui jenis saklar atau switch itu negatif atau positif maka rumus pemasangan relaynya sebagai berikut:
Kaki 30 bermuatan positif (+) dari Aki langsung perlu ditambah sekring sesuai kebutuhan.
Kaki 85 bermuatan negatif (-) disambung ke body mobil.
Potong kabel yang menghubungkan saklar atau switch ke alat listrik, kemudian sambung dengan kaki relay berikut
Kaki 86 bermuatan positif (+) dari saklar/switch mobil
Kaki 87 bermuatan positif (+) ke alat listrik kaki positif (+)
Bila saklar atau switchnya negatif maka pemasangannnya sebagai berikut:
Kaki 30 bermuatan positif (+) dari Aki langsung perlu ditambah sekring sesuai kebutuhan.
Potong kabel saklar bermuatan negatif kemudian
Kaki 85 bermuatan negatif (-) disambung dengan switch atau saklar. Kabel negatif dari alat listrik disambungkan ke body mobil (-)
Kaki 86 bermuatan positif (+) bisa disambung dengan kaki 30
Cari kabel (+) pada alat potong dan sambungkan
Kaki 87 bermuatan positif (+) ke alat listrik kaki positif (+)
Secara garis besar cara kerja relay adalah bila ada arus listrik pada kaki 86 (+) dan 30 (-) maka kaki 30 (+) akan tersambung ke kaki 87 (+)

Share:

Praktik Motor Starter : Membongkar, Memeriksa, Menguji


       Pembongkaran motor starter diperlukan tatkala terjadi kondisi yang tidak normal pada motor starter, terutama pada bagian komponen dalam motor starter. Apabila terjadi kerusakan dalam sistem starter maka sebelum melakukan langkah pembongkaran, dianjurkan untuk melakukan diagnosa/troubleshooting (mencari sumber permasalahan) terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agar dalam menangani kerusakan yang terjadi dapat secara tepat atau tidak menimbulkan komplikasi. Perlu diketahui bahwa membongkar motor starter juga dapat berpotensi terhadap kerusakan motor starter, misalnya pada bagian sikat starter yang sering kali terputus hingga pegas yang hilang. Setelah memastikan bahwa kerusakan dalam sistem starter berasal dari komponen dalam motor starter maka kita dapat melakukan pembongkaran dan pemeriksaan untuk mengetahui kondisinya. Berikut adalah langkah-langkah singkat pembongkaran motor starter:
  1. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pada terminal C solenoid, kemudian lepas solenoid.
  2. Lepas baut utama motor starter.
  3. Lepas baut utama motor starter.
  4. Lepas sekrup (terkadang juga mur atau pengunci) dari ujung rumah belakang.
  5. Lepas tutup belakang motor.
  6. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip. Apabila sikat menggunakan tipe yang berpegas maka berhati-hati agar sikat tidak putus dan pegas tidak hilang.
  7. Keluarkan armature dari rumah motor starter.
  8. Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak.
  9. Lepaskan rumah ujung penggerak.
  10. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak.
  11. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter.
  12. Lepaskan retainer.
  13. Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak.
  14. Lepas pegas pengembali dari solenoid.
Gambar 1. Urutan Pembongkaran Motor Starter
    Langkah pembongkaran motor starter di atas mungkin tidak sama persis dengan tipe beberapa motor starter yang banyak variasinya. Namun pada dasarnya pembongkaran motor starter diawali dengan mengamankan / melepas kabel yang menempel di motor starter, lalu memisahkan selenoid dengan motor starter, selanjutnya adalah pembongkaran motor starter seperti melepas sikat beserta rumahnya, armatur, dan kopling starter. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jangan membongkar solenoid, menjaga agar tidak ada komponen yang hilang, menjaga agar sikat tidak putus, dan apabila sikat putus maka perbaikannya dengan cara menyoldernya.



Pemeriksaan dan Perbaikan
        Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi kerusakan atau gangguan pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada motor starter reduksi, planetary maupun konvensional secara umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan pada armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan pemegang sikat dan pemeriksaan pada kopling starter. Pemeriksaan pada motor starter adalah sebagai berikut:
  1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator dengan menggunakan DTI pada meja rata dan V-blok. Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi standar. Nilai standar = 0.02 mm, limit = 0.05 mm (atau melihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 1).
  2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari segmen mika menggunakan jangka sorong. Nilai standar = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2 mm. jika kedalaman segmen ini lebih kecil dari standar tetapi lebih besar dari limit komutator dapat di bubut dan jika kurang dari limit ganti komutator. (atau lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 2).
  3. Ukur diameter luar komutator. Standar 35 mm, limit 34 mm. jika diameter luar kurang dari limit, ganti komutator (atau lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starternya berbeda). (Lihat gambar 2 no 3).
  4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut dan dekatkan bilah gergaji besi atau feeler gauge di sekitar inti armature. Bilah gergaji akan bergetar atau menempel ke armatur jika ada hubungan arus pendek, ganti jika ada hubungan arus pendek. (Lihat gambar 2 no 4).
  5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi armature. Jika terdapat hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti armature. (Lihat gambar 2 no 5).
  6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk semua komutator. Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti armature jika tidak berhubungan. (Lihat gambar 2 no 6).
  7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan bodi, harus tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan. (Lihat gambar 2 no 7). Perlu diperhatikan, hal itu berlaku untuk motor starter tipe seri. Untuk tipe parallel, ujung kumparan medan lainnya biasanya langsung diklem dengan bodi. Untuk model ini harus ada hubungan.
  8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang berhubungan dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti kumparan medan jika tidak ada hubungan. (Lihat gambar 2 no 8).
  9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standar 14.5 mm limit 9.5 mm. ganti sikat jika kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda). (Lihat gambar 2 no 9).
  10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak boleh ada hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa sikat dari keausan yang berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang berlebihan. (Lihat gambar 2 no 10).
  11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar gigi pinion searah jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan lembut. Putar pinion dengan arah yang berlawanan, pinion harus terkunci. (Lihat gambar 2 no 11).
  12. Periksa bearing dari keausan, kekocakan dan kerusakan, putaran bearing harus halus. Ganti jika diperlukan. (Lihat gambar 2 no 12).
  13.  
Gambar 2. Pemeriksaan Kondisi  
Komponen Motor Starter


Mengetes Kondisi Kerja Motor Starter 
Jika terjadi masalah pada sistem starter, maka perlu dilakukan pengecekan dan pengujian motor starter. Motor starter harus dilepas untuk diuji. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pengujian adalah sebagi berikut :
  1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melepas motor starter.
  2. Pengujian dengan motor starter dengan menggunakan baterai secara langsung dilakukan hanya 3 sampai 5 detik untuk menghindari terjadinya terbakarnya kumparan.
  3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengujian.
Pengetasan pada motor starter dilakukan sebagai berikut:

Pengetesan Pull in Coil (PIC) Solenoid
  1. Lepas kabel kumparan medan dari terminal C.
  2. Hubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C dan bodi.
  3. Gigi pinion harus bergerak maju, jika tidak bergerak ganti solenoid.
Pengetessan Hold in Coil (HIC) Solenoid
  1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel negatif dari terminal C.
  2. Gigi pinion harus tetap maju, jika gigi pinion kembali ke posisi semula, ganti solenoid.
Pengetesan Kembalinya Pinion atau Pegas Pengembali
  1. Lepas kabel negatif dari bodi.
  2. Gigi pinion harus kembali ke dalam. Jika tidak kembali ganti solenoid.
Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
  1. Hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter.
  2. Hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke terminal 30, kemudian ke terminal 50.
  3. Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.



























Share:

Langkah Langkah Membongkar Mesin Diesel

Langkah Langkah Membongkar Mesin Diesel ( Overhauld )

Hal hal penting yang harus diperhatikan dalam
membongkar silinder head adalah :
  1. Pastikan mesin diesel dalam kondisi dingin
  2. Air pendingin harus dalam kondisi kosong, caranya dengan mengedrain air pendingin.
  3. Pastikan semua koneksi pipa ke silinder head harus terlepas semua.
  4. Posisikan Top Dead Center (TDC) pada silinder head yang mau di bongkar
  5. Lepas baut silinder head dengan special tools
  6. Angkat silinder head.
Berikut adalah langkah-langkah dalam bongkar
pasang silinder head :
  1. Siapkan manual books pemeliharaan melepas cylinder head
  2. Drain / keluarkan air pendingin Jaket Water ( JW ).
  3. Tutup stop kran air pendingin JW.
  4. Lepas tutup cover cylinder head.
  5. Lepas exhaust manifold.
  6. Lepas intake manifold.
  7. Lepas L Boch.
  8. Lepas indicator cock.
  9. Tutup stop kran BBM.
  10. Lepas pipa injektor.
  11. Lepas pipa udara start.
  12. Lepas pipa air jaket water yang berhubungan dengan cylinder head.
  13. Lepas roker arm dan komponen- komponennya.
  14. Lepas cover pengaman komponen diatas cylinder head.
  15. Lepas baut cylinder head.
  16. Setelah baut cylinder head dilepas cylinder head diangkat & diturunkan.
  17. Lepas spring valve intake maupun exhaust, selanjutnya lepas cashing valve exhaust kemudian setelah valve intake dilepas dibersihkan dan diskur selanjutnya diukur sesuai petunjuk manual books.
  18. Rakit kembali chasing valve exhaust, valve intake dirakit pada cylinder head.
  19. Lepas starting valve selanjutnya dibersihkan dan diskur setelah selesai dirakit kembali dan dipasang pada cylinder head.
  20. Bersihkan injektor dan ditest tekanannya sesuai standar, kalau tekanannya tidak sesuai dibongkar kemudian sesuaikan tekanannya selanjutnya pasang kembali pada cylinder head.
  21. Setelah komponen-komponen cylinder head dirakit, cek kembali ikatan-ikatannya.
  22. Sebelum dipasang cylinder head bloknya dibersihkan dan cek ring cylinder head.
  23. Ingatkan waktu memasang cylinder head jangan dipasang dulu exhauste manifol maupun intake manifol, elboch maupun komponen yang menghambat waktu mengikat cylinder head karena kalau dipasang cylinder head tidak rapat mengakibatkan kompresi bocor ada toleransi untuk memasang intake manifol dengan syarat bautya asal bisa masuk saja , bautnya jangan terlalu dalam/rapat,
  24. Pasang kembali cylinder head, ikatan sesuai manual books.
  25. Pasang kembali perangkat / komponen- komponennya dan stel valve intake maupun exhaust, clearence sesuai dengan manual book
  26. Setelah pekerjaan selesai cek kembali semua ikatan-ikatan pada komponen cylinder head dan yakinkan tidak ada tools yang ketinggalan.
  27. Buka kembali stop kran air pendingin untuk pengisian. Dan buka kran stop BBM selanjutnya jalankan pompa air pendingin untuk pembuangan angin dan cek kalau ada kebocoran.
  28. Yakinkan kondisi mesin siap operasi.

Share:

Cara Membongkar Gardan

Langkah Pembongkaran Gardan


Tema pelajaran otomotif kali ini adalah Langkah pembongkaran gardan mobil , yang akan saya jelaskan dalam 2 postingan. Untuk sekarang saya akan menjelaskan proses pembongkaran atau pelepasan gardan dari mobil. Untuk pembongkaran unit gardan itu sendiri akan saya bahas dalam postingan berikutnya. Pada postingan ini mobil yang digunakan adalah mobil dengan penggerak belakang.

Tujuan pembongkaran gardan :
  1. Memeriksa kondisi gardan terhadap kerusakan pada unit gardan 
  2. Mehilangkan memperbaiki bunyi - bunyi yang ditimbulkan oleh kerusakan pada unit gardan.

Pembongkaran :
  • Siapkan kunci pas dan ring 1 set
  • Siapkan kunci socket 1 set
  • Kendorkan baut - baut roda belakang mobil yang kiri dan kanan , Ingat hanya cukup dikendorkan saja dulu!
  • Dongkrak mobil pada bagian belakang , tempatkan jack stand pada posisi chasis yang kuat di sisi kiri dan kanan mobil ( belakang)
  • Kendorkan dan lepaskan baut pengikat propeller shaft dari gardan dengan menggunakan kunci 
  • Lepaskan dan tarik propeller shaft dari transmisi
  • Lepaskan baut - baut pengikat roda belakang  dan lepaskan roda belakang.
  • Tarik keluar poros roda belakang .
Pembongkaran Unit gardan :
  • Bersihkan gardan terlebih dahulu dari kotoran debu atau oli menggunakan kuas dan minyak tanah / solar. 
  • Siapkan meja untuk menempatkan gardan dan komponen - komponennya.
  • Kendorkan terlebih dahulu baut - baut bearing cap secara menyilang , setelah kendor semua bautnya , baru lepaskan baut - baut bearing cap tersebut. 
  • Tempatkan bau - baut tersebut dalam wadah agar tidak tercecer 
  • Lepaskan bearing cap dari differential assembly 
  • Angkat dan pisahkan ring gear dari differential hosing
  • Kendorkan mur pengunci companion flange
  • Lepaskan companion flange dari drive pinion , sambil menahan drive pinion agar tidak terjatuh.
  • Keluarkan drive pinion dari differential housing. 
Demikian penjelasan saya mengenai langkah - langkah pembongkaran gardan, semoga artikel ini dapat bermanfaat. terima kasih atas kunjungannya.



Share:

Melepas Dan Membongkar Mesin



  1. Lepaskan pemegang tutup mesin dan lepaskan tutup mesin.
  2. Keluarkan pada radiator dan blok silinder.
  3. Keluarkan oli mesin.
  4. Keluarkan aki.
  5. Lepaskan saringan udara bersama rumalmya.
  6. Buka kabel gas dan cuk karburator.
  7. Lepaskan pipa bensin melalui sambungan pada saringannya.
  8. Lepaskan selang masuk heater (pemanas) pada saluran isap
  9. Lepaskan kawat primer dan tegangan tinggi pada distributor.
  10. Lepaskan thermosensor air.
  11. Lepaskan kabel-kabel motor starter dan switch tekanan oli.
  12. Kendorkan klem selang, setelah itu lepaskan selang radiator dan bawah dari radiator dan pompa air.
  13. Lepaskan air.
  14. Buka baut tangkai, srtelah alternator dan copot tali kipas. setelah itu lepas atau copot altemator.
  15. Lepaskan dudukan alternator.
  16. Lepas pipa buang depan dari saluran buang. Kemudian buka saluran buangan dari kop silinder.
  17. Lepas starter motor. .
  18. Lepas pelat penutup dari rumah kopling.
  19. Topang transmisi dengan dongkrak yang cocok.
  20. Lepaskan transmisi dari pengikat dudukan mesin.
  21. Pasang rantai (seling) yang cocok pada gantungan mesin.
  22. cantolkan rantai pada alat angkat yang memadai. Setelah itu angkat rantai sedikit ke atas hingga tidak kendor.
  23. Lepaskan braket dudukan mesin di sebelah kanan dan kiri.
  24. Tarik mesin ke depan hingga poros yang masuk transmisi benar- benar kelihatan. Angkat mesin dari kendaraan.

Membongkar Mesin
Setelah mesin diturunkan dari mobil, maka overhaul (membelah) mesin dapat dimulai dengan urutan langkah sebagai berikut.

1. Melepas distributor
a. Cabut kabel busi.
b. Cabut selang dari vacuum advance control canister (kanister kontrol pemaju vakum).
c. Lepaskan mur penahan distributor dan cabut distributor dari kop silinder.

2. Melepas pompa bahan bakar
a. Copot pipa bensin dari pompa bensin yang ke karburator.
b. Lepaskan baut dudukan pompa bensin. Copot pompa bensin, insulator, dan gasketnya.
c. Lepas penyumbat dan pendorong pompa dari balok silinder.
3. Melepas kipas pendingin dan puli
a. Lepas baut dudukan kipas pendingin dari boss pompa air.
b. Lepaskan kipas bersama puli.
 
 4. Melepas pompa air
a. Copot mur dudukan pompa air.
b. Lepaskan batang/tangkai penyetel alternator.
c. Lepas pompa air dan gasketnya.

5. Melepas thermostat
a. Lepaskan baut dan cabut tutup thermostat bersama gasketnya.
b. Copot thermostat.

6. Melepas saluran isap dan kaburator
Lepas mur-mur karburator dan saluran isap secara keseluruhan
bersama gaskotnya.

7. Melepas saringan oli
a. Lepas saringan oli dengan kunci yang pas.
b. Lepaskan switch tekanan oli.

8. Melepas poros kam dan kop silinder
a. Lepas baut-baut dan tutup tuas klep (rocker mm) dan gasketnya
b. Cabut seal oli setengah Iingkaran dari ujung kop silinder
c. Pasang alat penahan (SST) untuk menahan roda gila.
d. Lepaskan mur dari ring, Iantas dorong gigi pemutar di tributor dan spaser dari poros kam.
e. Lepaskan baut pengikat kop silinder dan tutup rantai timing.
f. Kendorkan baut kop silinder dua atau tiga tahap sesuai urutan yang ditunjukkan gambar.
g. Lepaskan rangkaian tuas klep.
h. Tarik poros kam ke belakang agar lepas dari sproket poros kam.
i. Buka sproket poros kam.
j. Lepaskan kop silinder berikut gasketnya.

Catatan :
Bila poros kam saja yang dilepas, rantai timing harus ditahan menghadap ke atas agar sliper blade pada tensioner rantai tidak melejit dan penyetelan rantai terjadi sulit.

9. Melepas katup dan per katup (kepala silinder dilepas)
a. Gunakan sikat kawat halus dan motor bor untuk membersihkan kerak karbon dari ruang bakar.
b. Gunakan SST seperti pada gambar dan tekanlah per katup.

Catatan:
`               Taruh panahan katup dudukan per atas, pegas katup dudukan per bawah, dan katup secara berurutan pada kotak bensin agar Iebih mudah merakitnya.
c. Lepaskan penahan katup, dudukan per atas, per katup, dan
    dudukan pcr bawah.
d. Lepaskan katup.

10. Melepas pull poros engkel (crankshaft pulley)
a. Pasang SST untuk menahan roda gila.
b. Lepaskan baut dan cabut puli dari poros engkol.

11. Melepas kopling dan roda gila
a. Pasangkan SST untuk menahan roda gila.
b. Lepaskan baut dan lepas tutup kampas kopling (matahari) dan kampas kopling.

Catatan :
Kampas kopling jangan kena oli atau gemuk.
c. Lepaskan baut-baut dan copot roda gila dari poros engkol
d. Lcpaskan SST.

12. Melepas bak oli
a. Balikkan blok silinder.
b. Lepaskan baut-baut dan lepaskan oli bersama gasketnya.

13. Melepas taplsan oli
Lepaskan baut-baut dan tapisan oli beserta gasket.

14. Melepas tutup rantai timing
a. Lepaskan baut, tutup rantai timing, dan gasketnya.
b. Lepaskan oli slinger dari poros engkol.

15. Melepas tensioner dan panahan getaran rantai
a. Lepaskan baut dan Iepaslah pemandu rantai
b. Lepaskan pula baut dan penahan getaran rantai.

16. Melepas sprokef dan rantai pompa oli
a. Lepaskan penyetel rantai.
b. Lepaskan mur dan ring pada sproket pompa oli.
c. Cabut sproket pompa oli, sproket poros engkol, dan rantai penggerak secara keseluruhan.

17. Melepas pompa oli
a. Lepaskan baut dan tutup pompa.
b. Lepaskan motor dan poros dari blok silinder.

18. Melepas sprokei poros engkol dan rantai timing
a. Lepaskan spaser (ganjal), sproket poros engkol, dan tutup
dari pores engkol.
b. Lepaskan pasak sproke pada poros engkol.

19. Melepas piston dan setang piston.
a. Lepas baut dan tutup setang piston.

Catatan:
Jangan merusakkan crankpin dengan setang piston. Hati-hati waktu melepasnya.
b. Tekan piston dan setang piston ke luar dari blok silinder. Gunakan gagang palu untuk    mendorongnya ke luar sampai ring piston lepas dari silinder.
c. Tekatl pasak piston keluar dengan SST.
Perhatikan:
Jaga piston dan pasaknya diletakkan berurutan untuk setiap silindernya agar mudah memasangnya.
20. Melepas poros engkol
a. Lepaskan baut dudukan tutup metal duduk (main bearing).
b. Lepaskan tutup metal duduk belakang dengan SST. Keluarkan thrusnwashernya.
c. Lepas tutup metal lainnya.
d. Lepas seal oli dari poros engkol belakang.
e. Lepas poros engkol.


Share:

Video of the day

Powered by Blogger.

CARA CEPAT BELAJAR MICROSOFT EXCEL LEVEL 1

CARA CEPAT BELAJAR MICROSOFT EXCEL LEVEL 1 Pengertian Microsoft Excel beserta kegunaannya   bahwa Microsoft Excel itu adalah aplikasi dar...

Search This Blog

Blog Archive

My Blog List

BTemplates.com

My Blog List

Blogroll

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

BTemplates.com

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Labels

Labels

Label Cloud

CARA CEPAT BELAJAR MICROSOFT EXCEL LEVEL 1 (1) cara membongkar gardan (1) Cara Memperbaiki Gardan Mobil (1) Cara Menggunakan Kunci Momen (2) CARA PEMASANGAN RELAY UNTUK MENGHIDUPKAN KLAKSON (1) CARA PENGISTALAN WINDOWS 7 (1) DIAL INDIKATOR (1) Fungsi Kunci Shock atau Soket (1) Fungsi Kunci Soket (1) Fungsi Tang (1) Gambar untuk jenis jenis mesin pres (1) ICON-ICON REFRECE (1) janka sorong & jangka sorong digital (1) Jenis-jenis mesin bor (1) Kelebihan danKekurangan Mobil 4WD dan AWD (1) KOIL MOBIL (1) komponem pada mesin mobil (1) KUNCI SHOCK (1) Kunci Busi (1) KUNCI BUSI (Spark plug wrench) (1) Kunci inggris (1) KUNCI INGGRIS (Adjustable wrench) (1) Kunci L (1) KUNCI L (Allen wrench) (1) kunci pas (1) KUNCI PAS (Open end wrench) (1) Kunci Pas dan Kunci Ring (1) kunci ring (1) KUNCI RING (Box wrench) (1) KUNCI RODA (Wheel nuts and bolts wrench) (1) KUNCI SOKET (Socket wrench) (1) Langkah Langkah Membongkar Mesin Diesel ( Overhauld ) (1) Las busur listrik (1) Macam-macam fungsi kunci (1) MAILING (1) MEKANISME SISTEM REM (1) MELEPAS DAN MEMBONGKAR MESIN (1) Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil (1) Memeriksa (1) MENGETAP DAN MENYENAI (1) Menguji (1) Mesin Bubut Semua Jenis (1) NAMA KOMPONEN MESIN MOBIL (1) Nozzle Tester (1) OBENG (Screw driver) (1) PALU (Hammer) (1) Pengertian dan Fungsi Gardan (1) Perbedaan Komponen Mesin Sepeda motor 2 Tak dan 4 Tak (1) Perlengkapan Peralatan Di Tempat Kerja (1) Praktik Motor Starter : Membongkar (1) PROSES MOTOR 4 TAK (1) proses pendinginnan (1) REVIEW (1) SEJARAH MESIN TURBO (1) SEKILAS TENTANG MESIN DIESEL ATAU MESIN BAHAN BAKAR SOLAR (1) sistem tranmisi (1) suspensi mobil (1) SYSTEM KEMUDI (STEERING SYSTEM) (1) tester manual dan tester digital (1) Tips Memasang Relay Pada Mobil Klasik (1) Transmisi Manual Pada Mobil & Sepeda Motor (1) VIEW (1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

Labels

Labels

Translate

Sponsor

ADs

Pages - Menu

Pages

Weekly most viewed

Labels

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.